Konsep Dasar CSS

| 0 Comments



1.      Cascading Style Sheets (CSS)

a.       Pengertian Konsep Dasar CSS :

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).
Cascading Style Sheets (CSS) dapat dituliskan pada bagian <body>, <head> suatu dokumen HTML atau di letakkan di sebuah file eksternal dan perintah CSS dibatasi oleh tag <style> dan </style>
CSS mampu mengatur warna body teks, ukuran gambar, ukuran border, warna mouse over, warna tabel, warna hyperlink, margin, spasi paragraph, spasi teks dan parameter lainnya. Dengan adanya CSS memungkinkan menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

b.      Sejarah Cascading Style Sheets (CSS) :

Pada tanggal 17 Agustus 1996 World Wide Web Consortium (W3C) menetapkan CSS atau yang disebut CSS1 sebagai bahasa pemrograman standard dalam pembuatan web. Tujuannya adalah untuk mengurangi pembuatan tag-tag baru oleh Netscape dan Internet Explorer, karena kedua browser tersebut sedang bersaing mengembangkan tag sendiri untuk mengatur tampilan web.

CSS 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal :
1. Font (Jenis ketebalan).
2. Warna, teks, background dan elemen lainnya.
3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata dan  huruf.
4. Posisi teks, gambar, table dan elemen lainnya.
5. Margin, border dan padiing.

Pada tahun 1998, W3C menyempurnakan CSS tahap awal dengan menciptakan standard CSS 2 yang menjadi standard hingga saat ini. Pada level CSS 2 ini, dimasukkan semua atribut dari CSS 1 dan diperluas dengan penekanan pada International Accessibiality and Capacibilty kususnya media-specific CSS. CSS 2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer.
CSS 3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam mendesain website. CSS 3 dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna dan animasi 3D. Dengan CSS 3 desaigner dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS 3 yaitu : Multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS-Math dan CSS Object Model.


c.       Keuntungan Penggunaan CSS :
Banyak dari keuntungan yang dapat anda peroleh dari menggunakan CSS ini seperti :

1.        CSS memberikan keseragaman pada halaman web.
2.        Dengan CSS dapat menghemat banyak waktu dan pekerjaan berulang. Saat menggunakan CSS, perubahan tidak perlu dilakukan dalam setiap halaman web. Anda hanya perlu membuat perubahan dalam style sheet.
3.        CSS memungkinkan Anda untuk memuat halaman web Anda dengan mudah.
4.        Layers (Lapisan), seperti item pop-up, dapat digunakan dalam dokumen.
5.        CSS membantu Anda memelihara halaman web Anda dengan mudah dan efektif.

d.      Kekurangan Penggunaan CSS :
Tidak semua browser mengartikan kode CSS dengan cara yang sama. Jadi kadang-kadang, tampilan web dengan CSS terlihat baik di browser yang satu, tapi berantakan di browser yang lain. Jadi anda harus memeriksa tampilan supaya terlihat baik di semua browser dan menambahkan kode-kode khusus browser tertentu jika memang dibutuhkan agar tampilan web anda terlihat baik di semua browser

e.       Syntax CSS :
Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan yang memiliki: 1 selector, 1 property, 1 value.

-          Format penulisan kalimat CSS:
     selector { property: value }
     Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat. Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur. Value adalah nilai dari pengaturannya.

Contoh Syntax:

h1 { color: red }
Contoh di atas menunjukkan
Selector: h1
Property: color
Value: red

Mengatur color dari h1 ke warna merah

-          Pengelompokan Selectors
Menulis satu kode CSS untuk berbagai macam selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda akan mengatur agar tag h1, h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:
h1,h2,h3 { color: red }
Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.


-          CSS Comment
Ada baiknya anda menuliskan komentar ke dalam kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat. Bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */ untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */ tidak akan dibaca sebagai kode, tapi hanya sebagai catatan.

/* Tulis komentar anda di sini */
p
{
text-align: justify;
/* Tulis komentar anda di sini */
color: blue;
font-family: arial;
}

f.       Implementasi CSS :
Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman web, yaitu:
·         Inline CSS
·         Embed atau memasang kode css ke dalam bagian <head>
·         Nge link ke external CSS
·         Import CSS file

-          Inline CSS
Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS. Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau memformat suatu elemen satu kali saja.

Contoh:
<p style=”color:blue”>
Isi paragraf.
</p>

Pada contoh di atas, elemen paragraf <p> di format agar tulisannya menggunakan warna biru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya.

Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style: lalu di ikuti dengan syntax property: value.

-          Embedded CSS
Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag <head> dan </head>. Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag <style> dan diakhiri dengan tag </style>.
Contoh:
<head>
<style type="text/css" media=screen>
p {color:blue;}
</style>
</head>

Dalam contoh di atas semua elemen <p> dalam halaman web tersebut akan diformat  menggunakan font berwarna biru.

-          External CSS
Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang disimpan dengan akhiran .css lalu perlu memanggil file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini, anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web anda. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.
Contoh:
Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag <head> dan </head>

<head>
<link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”>
</head>

-          Import CSS
Anda bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag import.
Contoh:

@import "style.css";

atau

@import url("style.css");

2.      Cascading Style Sheets Priority
           
            CSS Style Priority adalah gaya bahasa CSS pada awal diterapkan, gaya yang akan berlaku, beberapa gaya deklarasi menimpa satu sama lain sementara yang lainnya tidak.
                Firefox, Chrome, Safari, Opera dan Internet Explorer adalah lima desktop browser di pasar. Ini browser dan semua browser lain mengikuti aturan standar untuk menyertakan built-in gaya default untuk membuat elemen HTML.
             Heading digunakan untuk menampilkan struktur tulisan pada sebuah halaman. Sama seperti format heading pada aplikasi-aplikasi pengolah kata. Tag heading pada sebuah halaman HTML berdasarkan ukuran huruf atau karakter dan tujuan penulisan atau penggunaannya, secara umum dibedakan menjadi 6 (enam), yaitu ;

a.       Ukuran huruf terbesar untuk tujuan terpenting, dituliskan dengan tag <h1>..</h1>
b.      Ukuran huruf terkecil dengan tujuan yang relatif kurang penting, ditulis dengan tag <h6>..</h6>

Pada sebuah halaman HTML, tag heading <h1> … <h6> ditulis diantara atau didalam lingkungan elemen <body>.
Untuk membedakan tag heading dengan tag <head> serta tag <title>, berikut adalah contoh penulisannya ;

<html>
<head>
<title>Text ini biasanya muncul dipojok kiri atas browser</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh menggunakan tag heading 1</h1>
<h2>Contoh menggunakan tag heading 2</h2>
<h3>Contoh menggunakan tag heading 3</h3>
<h4>Contoh menggunakan tag heading 4</h4>
<h5>Contoh menggunakan tag heading 5</h5>
<h6>Contoh menggunakan tag heading 6</h6>
</body>
</html>

Tag Heading dapat di ikuti satu atau beberapa Atribut Standar (seperti: class, dir, id, lang, style, title, xml:lang) dan atau Atribut Event (seperti: onclick, onmouseover, onkeypress, dll) serta Atribut Optional (seperti: align). Atribut-atribut tersebut dapat didefinisikan untuk mengatur tampilan sebuah tag heading sesuai keinginan.

-       Selector
            Selector paling dasar dari CSS adalah tag dari HTML itu sendiri. Efisiensi dari selector ini tergantung dari desain dan kemampuan programmer dalam memakainya. Mengenai selector, akan kita bahas secara lebih detail dalam tutorial CSS selanjutnya.
Description: Pengertian Selector, Property dan Value pada CSS




Leave a Reply